HEARING : Pertemuan DPRD Kaltim-MKKS - Foto Dok Agustina |
GOKALTIM.COM, SAMARINDA- Anggota DPRD Kalimantan Timur Salehuddin mengungkapkan bahwa pihaknya telah menampung aspirasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMA Kutai Kartanegara. Salah satu permasalahan yang menjadi fokus adalah kapasitas gedung sekolah, dalam hal ini rombongan belajar (rombel) yang tidak sebanding dengan jumlah siswa secara umum.
"Pertemuan kemarin dengan MKKS merupakan kali kedua dilaksanakan, namun kali ini memiliki keunikan tersendiri karena mereka diundang untuk memberikan masukan," ucap Saleh di Samarinda, Rabu (19/7/2023).
Dikemukakannya, seluruh kepala sekolah tingkat SMA negeri maupun swasta, serta SMK negeri dan swasta, bahkan sekolah luar biasa, hadir untuk menyampaikan beberapa masukan dan saran.
Ia meneruskan, salah satu kendala yang dihadapi adalah prasarana sekolah yang belum memadai, terutama pada SMA dan SMK. Beberapa sekolah negeri, seperti SMA 1 di Tenggarong, juga mengalami kendala dengan kondisi bangunan yang rusak, menjadi perhatian utama.
"Selain itu, distribusi guru juga menjadi masalah penting yang perlu diatasi. Pendidikan hingga saat ini belum sepenuhnya menyentuh dan memenuhi kebutuhan yang ada," ungkapnya.
Dijelaskannya, permasalahan ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kapasitas gedung sekolah dan jumlah siswa, serta distribusi guru yang belum merata.
"Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, diperlukan perhatian lebih dalam memperbaiki prasarana sekolah dan menjamin ketersediaan guru yang memadai di setiap wilayah," kata Saleh.
Legislator daerah pemilihan Kukar itu berkomitmen untuk mendukung dan menyalurkan aspirasi MKKS dalam upaya memperbaiki kondisi pendidikan di daerah tersebut.
Lanjutnya, melalui kerjasama antara pemerintah daerah, sekolah, dan lembaga terkait, diharapkan dapat terwujud perbaikan yang signifikan dalam hal prasarana, distribusi guru, dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Kemudian, peningkatan prasarana dan distribusi guru yang merata akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua siswa dalam mendapatkan pendidikan berkualitas.
"Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan meningkatkan standar pendidikan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Kalimantan Timur," tutup Saleh. (ags/ar)